Paper Ekonomi Sumber Daya Hutan Medan, April 2019
KLASIFIKASI DAN JENIS-JENIS MANFAAT SUMBERDAYA HUTAN
Dosen
Penanggungjawab :
Agus
Purwoko, S.Hut., M.Si
Disusun
Oleh :
Wandi Alatas Tambunan
171201145
HUT 4D
PROGRAM STUDI
KEHUTANAN
FAKULTAS
KEHUTANAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Tuhan yang Maha Esa, karena berkat dan kasih karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Paper Ekonomi Sumber Daya Hutan ini dengan baik. Paper yang berjudul “Pemanfaatan Hasil
Hutan Eboni (Diospyros celebica) Untuk
Sumber Daya Ekonomi Masyarakat”
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya
Hutan pada Program Studi Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada dosen penanggungjawab Agus Purwoko, S.Hut., M.Si mata kuliah Ekonomi
Sumber Daya Hutan,
yang telah memberikan materi dengan baik dan benar.
Penulis
menyadari bahwa Paper ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran
dan kritik dari berbagai pihak dalam upaya untuk
memperbaiki isi Paper ini
akan sangat penulis hargai. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya.
Medan, April
2019
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA
PENGANTAR.............................................................................
i
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................ 2
BAB 2. ISI
2.1 Jenis Manfaat Kayu Eboni........................................................... 3
2.2 Potensi Kayu Eboni (Diospyros celebica).................................... 7
2.3 Pengembangan Kayu Eboni (Diospyros
celebica)....................... 8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
ISI
2.1 Jenis Manfaat Kayu Eboni
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Ericales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: D. celebica
Eboni merupakan pohon penghasil kayu indah dan bernilai komersil relatif tinggi (fancy wood). Kayu eboni sangat artistik dengan teras kayunya yang berwarna hitam dengan garis-garis coklat dan coklat kemerahan, mengkilap, halus, dan awet. Tergolong ke dalam kayu ekspor, produk ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan mebel, perkakas rumah tangga, hiasan dinding, alat musik, kipas, kayu lapis mewah, bahan bangunan atau barang kerajinan lainnya. Kayu eboni yang banyak diekspor pada masa lalu berasal dari daerah daerah di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Di Jepang, kayu eboni menjadi tolok ukur status sosial seseorang, sehingga ekspor kayu eboni ke negara Jepang tergolong tinggi.
Kayu eboni diperdagangkan terutama untuk memenuhi kebutuhan ekspor yang cukup tinggi dengan harga yang selalu meningkat. Permintaan eboni dalam negeri juga cukup tinggi untuk mensuplai kebutuhan industri mebel dan industri kerajinan tangan baik berupa perdagangan antar pulau (interinsuler) maupun pasar lokal. Selama Pelita I dan Pelita II kayu eboni diperdagangkan dalam bentuk kayu bulat sedangkan pada Pelita III diperdagangkan dalam bentuk kayu gergajian. Kayu gergajian eboni diperdagangkan untuk tujuan ekspor ke Jepang adalah kayu gergajian “toko bashira” yaitu suatu istilah atau nama yang diberikan oleh pembeli Jepang terhadap kayu eboni gergajian dalam bentuk empat persegi panjang yang lebar sisi-sisinya relatif sama, selanjutnya bagian gubalnya yang relatif tebal dikeluarkan dalam bentuk sabetan (slabs).
Kayu Eboni juga merupakan kayu keras dengan kualitas tinggi dan tumbuh subur di Indonesia tepatnya di daerah Sulawesi. Kayu hitam atau Eboni sudah dinyatakan sebagai kayu yang dilindungi dan dilarang ditebang. Akan tetapi cara penanaman kayu hitam ini tidak semudah kayu jati namun permintaan pasar akan kayu ini semakin meningkat sehingga tidak heran jika kayu hitam ini memiliki harga tinggi. Kayu eboni memang terkenal sebagai bahan baku untuk membuat karya seni. Tidak hanya sebagai souvenir kecil saja. Kayu eboni ini dimanfaatkan sebagai pembuatan alat musik, patung, serta karya seni lainnya. dimanfaatkan sebagai beberapa karya seni karena kayu ini mampu bertahan dalam waktu lama hingga 7 turunan. Hasil pahatan dari kayu eboni memiliki tampilan yang sangat dramatis karena mempunyai tampilan khas yaitu warna hitam gelap dan sebagian disertai serat – serat berwarna hitam lebih muda. Beberapa harga perabotan yang terbuat dari kayu ebony memiliki harga sangat tinggi lebih tinggi dari perabotan berbahan kayu jati. Jika kayu hitam dijadikan sebagai bahan baku souvenir yang bisa dijadikan sebagai oleh – oleh beberapa wisatawan baik lokal maupun mana ketika berjalan – jalan di kota Sulawesi. Seiring dengan perkembangan IPTEK karya seni souvenir semakin dibuat untuk berbagai model sehingga konsumen semakin tertarik. Kayu tebang ini memiliki harga tinggi karena bisa dimanfaatkan sebagai karya seni dan menghasilkan berbagai perabot cantik dengan warna hitam khas.
Kayu Eboni banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan furniture set untuk kantor dan atau rumah yang berkelas, dan juga sebagai material untuk membuat perangkat benda seni artistik yang bernilai tinggi.
Untuk lebih mengenal lebih dekat tentang kayu ini, berikut adalah ciri-ciri dari kayu eboni :
- Warna kayu: kayu eboni berwarna coklat gelap, agak kehitaman, ata hitam berbelang-belang kemerah.
- Tekstur: kayu eboni bertekstur halus dan arah serat kayunya lurus atau sedikit berpadu.
- Permukaan kayu: permukaan kayu pada kayu eboni tergolong licin.
- Berat jenis kayu: berat jenis rata-rata pada kayu eboni adalah 1,05 dengan berat jenis minimum 0,90 dan berat jenis maksimum 1,14.
Dalam industri perkayuaan atau bidang usaha yang membutuhkan kayu sebagai bahan baku produksinya, kayu tang tergolong jenis kayu keras ini biasa digunakan untuk membuat aneka barang-barang mewah seperti aneka produk mebel kayu mewah, patung, vinir mewah, dan aneka alat musik seperti gitar. Selain itu, kayu ini bisa juga dimanfaatkan sebagai kayu bangunan dalam pembuatan sebuah konstruksi bangunan serta aneka perabotan rumah seperti kusen, pintu, dan perabotan lainnya.
Menurut data penelitian bahwa pohon Kayu Eboni banyak berasal dan tersebar di daerah Sulawesi Tengah (65%), selanjutnya di Sulawesi Utara (20%) dan Sulawesi Selatan (15%), (Soerianegara, 1967). Dan sejak abad XVIII hingga saat ini kayu Eboni sudah mulai dieksploitasi untuk diperdagangkan hingga menembus pasar dunia dengan tujuan benua Eropa dan Asia, khususnya Jepang. Bahkan di Jepang, penggunaan kayu Eboni merupakan parameter yang menunjukkan tingkat status sosial seseorang, sehingga ekspor kayu Eboni ke Jepang adalah tergolong tinggi permintaannya. Maka eksploitasi yang telah berlangsung lama itu telah menyebabkan menurunnya jumlah populasi tegakan pohon kayu Eboni di hutan alam sebarannya, terutama di Sulawesi Tengah, yang menurut pengamatan telah mengalami banyak kerusakan dan kehilangan jumlah populasi tegakan tinggal.
Padahal kayu Eboni merupakan potensi alam Indonesia yang termasuk istimewa karena hanya berasal dari tanah nusantara, yang semestinya menjadi perhatian Pemerintah untuk terus dikembangkan supaya menjadi potensi unggulan nasional. Lebih – lebih lagi sejarah pernah mencatat perdagangan besar kayu Eboni yang pernah menembus hingga menghasilkan devisa negara sebesar US $ 14,620 juta yang terdiri atas US $14,546 juta dalam bentuk bahan setengah jadi dan US$ 0,075 juta dalam bentuk barang jadi. Maka keadaan ini perlu segera diantisipasi agar eksploitasi kayu Eboni tidak malah menimbulkan kerusakan lingkungan dan atau terjadinya kelangkaan terhadap jumlah populasi pohon kayu yang tergolong istimewa ini, karena hanya ada di Indonesia khususnya di daerah
Sulawesi Tengah.
Contoh Produk Meja dari Kayu Eboni Contoh Beberapa Kerajian dari Kayu Eboni
Contoh Barang Perabotan dari Kayu Eboni
Pemasaran terbesar souvenir berbahan baku eboni berada di kota Palu. Pusat pengrajin aneka souvenir berbahan baku Eboni terdapat di Poso. Di tempat inilah para pengrajin memproduksi berbagai kerajinan berbahan baku Eboni. Dari Ranononcu inilah produk souvenir disebar ke Palu untuk dipasarkan. Oleh pedagang di Palu, souvenir tadi disebar ke berbagai daerah di Indonesia diantaranya Jakarta, Surabaya, Makassar dan Kalimantan Timur.
Karena memiliki kualitas yang mewah, permintaan pasar terhadap kayu eboni sangatlah tinggi meski harganya tergolong mahal. Sayangnya, tingginya permintaan terhadap kayu eboni tidak seimbang dengan tingkat keberhasilan dalam membudidayakannya, sehingga populasi kayu ini menurun drastis dan keberadaannya di alam sangat memprihatinkan (dalam artian sulit ditemukan). Yang menjadi penyebab adalah eksploitasi yang berlebihan terhadap hasil hutan jenis ini yang dilakukan oleh sekelompok orang yang hanya berorientasi terhadap laba atau materi tanpa peduli terhadap kelanjutan dari jenis tanaman ini.
Selain disebabkan karena eksploitasi yang berlebihan, juga karena kurangnya upaya pelestarian dan konservasinya, ditambah karakteristik pertumbuhan eboni yang lambat sehingga kondisi tersebut memberikan indikasi bahwa pengelolaan dan pemanfaatan kayu hitam mulai saat ini harus seoptimal mungkin dan seharusnya ada tindakan-tindakan khusus mengingat keberadaannya yang semakin langka.
2.2 Potensi Kayu Eboni (Diospyros celebica)
Pemanfaatan vegetasi hutan saat ini telah banyak dilakukan. Kebanyakan dari pemanfaatan hutan adalah hasil kayunya. Karena kebutuhan kayu yang cukup tinggi menyebabkan banyak vegetasi yang telah terancam keberadaannya bahkan telah terancam punah. Salah satuya Eboni (Diospyros celebica Bakh.) yang telah mengalami penurunan potensi. Potensi Eboni di Sulawesi Selatan yang cukup besar terdapat di Wilayah Malili dan Mamuju. Akibat pengambilan dan eksploitasi yang berlebihan, maka populasinya mulai berkurang dan jenis ini sudah termasuk dalam kategori rawan (vernerable). Lokasi sebaran tumbuh Eboni Makassar, juga ditemukan pada kawasan hutan dikabupaten Maros, Bone, Barru dan Sidrap. Potensi volume pohon eboni tergolong rendah terutama pada daerah Makassar, pada areal Sulawesi Tengah. Berdasarkan keberadaannya pada berbagai macam lereng, terutama pada kelas lereng sangat curam. Rendahnya potensi eboni ini karena kegiatan penebangan yang intensif serta gangguang terhadap habitat sehingga regenerasi tidak berlangsung dengan baik.
Eboni merupakan pohon kayu yang bernilai tinggi. Kayu yang tergolong kayu keras, Eboni sangat artistik dengan teras kayunya yang berwarna hitam dengan pola garis-garis kecoklatan kemerahan, halus dan mengkilap, yang juga biasa dikenal sebagai kayu hitam asal Sulawesi. Kayu Eboni banyak digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan furniture set untuk kantor dan atau rumah yang berkelas, dan juga sebagai material untuk membuat perangkat benda seni artistik yang bernilai tinggi, selain bisa juga sebagai bahan dasar alat musik yang berkualitas, apalagi saat ini pun bisa menjadi bahan lapisan dan bagian dari struktur bangunan mewah, dan masih banyak lagi produk barang kebutuhan dan kerajinan bernilai seni lainnya yang berbahan dasar kayu Eboni. kayu Eboni merupakan potensi alam Indonesia yang termasuk istimewa karena hanya berasal dari tanah nusantara, yang semestinya menjadi perhatian Pemerintah untuk terus dikembangkan supaya menjadi potensi unggulan nasional.
Dalam dunia lanskap, tanaman Diospyros celebica memiliki beberapa nilai fungsional dan estetika. Dari nilai fungsi, tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman pengarah jalan, karena bentuk tajuknya yang kerucut seperti pada jenis tanaman glodogan tiang (Polyalthea longifolia). Tetapi berbeda dengan tanaman glodogan tiang, jenis tanaman ini memiliki bentuk kerucut yang lebih mengembang dan percabangan yang lebih keras dan kuat. Selain memiliki fungsi sebagai tanaman pengarah jalan, Diospyros celebica juga dapat digunakan sebagai tanaman penyerap kebisingan. Berdasarkan hasil penelitian, Diospyros celebica dapat meredam kebisingan sebesar 2,5 %mˉ¹. Hal ini diduga terkait dengan luas tajuk penahan suara, ketebalan daun, dan kerapatan daun. Dari sisi estetika tanaman ini dapat dijadikan eye catching karena selain warna kayu dan kulit kayu yang hitam juga karena tajuknya yang mengerucut serta bentuk daun yang bisa mengkilap bila terkena sinar.
2.3 Pengembangan Kayu Eboni (Diospyros celebica)
Eboni merupakan spesies langka yang sangat dilindungi saat ini karena keberadaannya yang sudah sangat langka terutama pada daerah asalnya yaitu Sulawesi. Diakibatkan karena pemanfaatan yang besar-besaran tanpa ada upaya keras untuk melestarikannya kembali. Dalam upaya pelestarian eboni, hal-hal yang dapat dan telah dilakukan, yaitu:
1. Upaya perlindungan, meliputi perlindungan di dalam negeri melalui SK atau Perda yang sesuai untuk pelestarian eboni, perlindungan internasional, untuk mengendalikan penyelundupan yang semakin marak, sehingga kontrol perdagangan internasional melalui CITES sangat diperlukan.
2. Konservasi, meliputi konservasi in-situ dan ex-situ. Konservasi in- situ dapat dilakukan dengan penetapan cagar alam dan taman nasional dan stasiun pengadaan bibit di tempat/habitat eboni. Konservasi ex-situ dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya adalah penggunaan eboni sebagai tanaman pekarangan, hutan kota dan peneduh jalan, hutan kemasyarakatan atau hutan rakyat eboni serta hutan tanaman eboni. Konservasi genetik ex-situ dapat dilakukan juga dengan cara lain seperti:
v Pengawetan tanaman di dalam kebun-kebun botani dan kebun raya. Pembangunan kebun-kebun benih (seed orchard), sebagai upaya pengadaan bibit dari luar habitat aslinya.
v Penyimpanan benih dalam dry cold storage.
v Pengembangan teknik-teknik perbanyakan secara in-vitro.
v Pembangunan bank-bank plasma.
Dengan diketahuinya faktor ekologis dan teknik pembuatan permudaan buatan eboni maka dalam program konservasi ex-situ, pengelolaan dan pemanfaatan eboni dapat dilaksanakan melalui program pengembangan hutan tanaman yang dikelola dalam sistem hutan kemasyarakatan atau hutan rakyat yang dikombinasikan dengan system agroforestry atau dalam bentuk hutan campuran. Pengembangan hutan tanaman ini sangat tergantung pada partisipasi masyarakat maupun fungsi kawasan disekitarnya.
PENUTUP
1. Eboni merupakan pohon penghasil kayu indah dan bernilai komersil relatif tinggi (fancy wood).
2. Kayu eboni sangat artistik dengan teras kayunya yang berwarna hitam dengan garis-garis coklat dan coklat kemerahan, mengkilap, halus, dan awet. Tergolong ke dalam kayu ekspor, produk ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan mebel, perkakas rumah tangga, hiasan dinding, alat musik, kipas, kayu lapis mewah, bahan bangunan atau barang kerajinan lainnya.
3. Eboni merupakan pohon kayu yang bernilai tinggi. Kayu yang tergolong kayu keras, Eboni sangat artistik dengan teras kayunya yang berwarna hitam dengan pola garis-garis kecoklatan kemerahan, halus dan mengkilap, yang juga biasa dikenal sebagai kayu hitam asal Sulawesi.
4. Potensi volume pohon eboni tergolong rendah terutama pada daerah Makassar, pada areal Sulawesi Tengah. Berdasarkan keberadaannya pada berbagai macam lereng, terutama pada kelas lereng sangat curam. Rendahnya potensi eboni ini karena kegiatan penebangan yang intensif serta gangguang terhadap habitat sehingga regenerasi tidak berlangsung dengan baik.
5. Eboni merupakan spesies langka yang sangat dilindungi saat ini karena keberadaannya yang sudah sangat langka terutama pada daerah asalnya yaitu Sulawesi. Diakibatkan karena pemanfaatan yang besar-besaran tanpa ada upaya keras untuk melestarikannya kembali.
6. Dengan diketahuinya faktor ekologis dan teknik pembuatan permudaan buatan eboni maka dalam program konservasi ex-situ, pengelolaan dan pemanfaatan eboni dapat dilaksanakan melalui program pengembangan hutan tanaman yang dikelola dalam sistem hutan kemasyarakatan atau hutan rakyat yang dikombinasikan dengan system agroforestry atau dalam bentuk hutan campuran.
7. Pengembangan hutan tanaman ini sangat tergantung pada partisipasi masyarakat maupun fungsi kawasan disekitarnya.
Alrasyid,H. 1985. Percobaan Penanaman Kayu Eboni di bawah Tegakan Jati di Jawa. Buletin Penelitian Hutan. Bogor. 464: 23-27.
Bina Bangun Bangsa. 2015. Eboni Kayu Istimewa Bernilain Tinggi. Diakses dari:
http://www.portal.binabangunbangsa.com/eboni-pohon-kayu-istimewa- yang-bernilai-tinggi/.
Bismark, M. 2002.PEngembangan dan Pengelolaan Eboni Dalam Sistem Daerah
Penyangga. Diakses dari : e-journal.biologi.lipi.go.id/index.php/berita.../13
89.
Pamandungan, J. 2012. Upaya Pelestarian Eboni. Diakses dari:
Rahmawaty. 2004. Hutan: Fungsi dan Peranannya Bagi Masyarakat. Universitas Sumatera Utara.
Ratna, 2004. Informasi Singkat Benih Diospyros celebica. Diakses dari http://www.bpthsulawesi.net/files/Diospyros%20celebica.pdf.
Restu, M. 2006. Studi Potensi dan Karakteristik Ekologis Provenansi Eboni. Diakses Dari: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=29469& val= 2161.
Siarudin M, Winara A, Indrajaya Y, Badrunasar A, Rahayu S, Roshetko JM. 2017. Seri Agroforestry dan Kehutanan di Sulawesi: Keanekaragaman Hayati Jenis Pohon pada Hutan Rakyat Agroforestri di DAS Balangtieng, Sulawesi Selatan. Working Paper No. 253. Bogor, Indonesia: World Agroforestry Centre (ICRAF) Southeast Asia Regional Program dan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestry (BPTA).
Suryowonoto, S.M. 1997. Flora Eksotika: Tanaman Peneduh. Kanisius. Yogyakarta.





